Peringatan Harganas Ke - 31 Tingkat Kabupaten Tegal, Pj Bupati Tegal Tekankan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024
Pemerintah Kabupaten Tegal serius menangani problem stunting, guna mewujudkan generasi emas 2045. Kesungguhan ini, diwujudkan dalam kick off intervensi serentak pencegahan stunting 2024, di Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal, Rabu (10/7/2024).
Dipimpin Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, kick off intervensi serentak pencegahan stunting. Acara tersebut, sekaligus memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31, tingkat Kabupaten Tegal, yang dihadiri stakeholder terkait dari 18 Kecamatan, 29 Puskesmas, Penyuluh KB serta Kader Posyandu se Kecamatan Tarub.
Menurut Eka Sulistia Ediningsih, keluarga adalah sekolah pertama untuk membentuk sumber daya manusia. “Kita kalau ingin menuju Indonesia Emas 2045, kuncinya berkaitan langsung dengan (kualitas) SDM,” tuturnya.
Eka Sulistia Ediningsih mengatakan, Harganas ke-31 menjadi pengingat bagi semua pemangku kebijakan.
Selain itu sebagai upaya turut menuntaskan sejumlah masalah terkait pembangunan keluarga berkualitas. Di antaranya, isu stunting, kemiskinan, dan pengangguran.
Pj Bupati Tegal Agustyarsyah menyampaikan Pemerintah Kabupaten Tegal terus berupaya mencapai target penurunan angka stunting nasional 14 persen di akhir tahun ini. Menurut Agustyarsyah, angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal berkurang 1,7 persen poin pada pertengahan 2024 ini. Yakni dari 18,3 persen di akhir tahun 2023 lalu menjadi 16,60 persen pada pertengahan tahun 2024 ini. Hal itu berdasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau EPPGBM.
Sementara itu berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia atau SSGI selama tiga tahun terakhir, angka stunting Kabupaten Tegal berkurang 6,5 persen poin, dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022 dan 21,5 persen di tahun 2023 lalu.
Pemkab Tegal melalui tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di berbagai tingkatan tengah menjalankan aksi bersama intervensi serentak pencegahan stunting. Yakni dengan melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan. Melalui aksi bersama pencegahan stunting ini Agustyarsyah optimis kasus baru stunting di Kabupaten Tegal dapat ditekan hingga nol kasus.“Lewat intervensi serentak ini kita harus memastikan tidak ada lagi kasus baru stunting di Kabupaten Tegal, sehingga prevalensinya ke depan bisa kita tekan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A2KB) Kabupaten Tegal Khofifah menuturkan pihaknya terus melakukan aksi nyata. Salah satunya dengan menggelar Gebyar Posyandu untuk mensukseskan intervensi serentak percepatan penurunan stunting.