Keluarga Terencana Mobile (Keren Mobile)
Dinas P3AP2 dan KB mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang pembangunan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana dan Sejahtera, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Salah satu tugas Dinas P3A P2 dan KB adalah Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja. Dari Dinkes Kabupaten Tegal diperoleh informasi bahwa Kabupaten Tegal pernah mendapat ranking tertinggi ke 3 se Jawa Tengah untuk kasus kematian Bayi dan Ibu melahirkan. Dimana salah satu penyumbang angka itu adalah akibat dari kehamilan remaja. Seperti kita ketahui apabila terjadi kehamilan remaja itu berarti si remaja yang hamil tadi adalah kehamilan yang beresiko tinggi.
Dari data Dinkes Kabupaten Tegal disebutkan bahwa angka kehamilan remaja di kabupaten Tegal ternyata cukup tinggi dan dari tahun ke tahun ada kecenderungan terjadi peningkatan. Pada tahun 2016 ada 132 kasus, tahun 2017 ada 187 kasus, tahun 2018 ada 250 kasus, tahun 2019 turun menjadi 152 kasus, untuk tahun 2020 sampai dengan bulan Juni sudah ada 113 kasus ( data Dinkes Kab.Tegal) dan kalau hal ini dibiarkan maka kemungkinan akan terjadi peningkatan menjadi lebih dari 200 kasus ( semoga tidak terjadi ). Angka itu adalah angka yang melapor jadi kemungkinan angka diatas bisa lebih besar lagi. Hal inilah yang menjadikan keprihatin kita semua.
Dari Kemenag Kab. Tegal kita peroleh data bahwa pada tahun 2020 sampai bulan Mei angka perkawinan remaja putri pada kelompok umur kurang dari 16 tahun ada 23 kasus dari 3.553 pernikahan (0,6%) dan pada kelompok umur 16-21 tahun ada 708 kasus dari 3.553 (19,78%) artinya angka tersebut diatas masih cukup tinggi karena dinas P3AP2 Dan KB Kabupaten Tegal di tahun 2020 punya target usia kawin perempuan dibawah umur 20 tahun adalah 15%. Belum lagi beberapa kasus yang terkait dengan kenakalan remaja, kasus narkoba, tawuran, bullying atau bahkan beberapa kasus yang menjurus ke tindak pidana. Terkait dengan kasus Narkoba dari media diketahui di Kabupaten Tegal tahun 2017 terungkap kasus peredaran Narkoba ada 12 kasus dan meningkat angkanya menjadi 21 kasus pada tahun 2018 dengan dengan melibatkan 32 pelaku ( andaikan 1 pelaku mempunyai 10 orang pembeli narkoba berarti ada 320 orang yang mengkonsumsi narkoba).
Inovasi "Keren Mobile" Konsep awalnya adalah sosialisasi kepada remaja ke sekolah secara langsung. Pada tahap awal ke SMAN 1 Banjarananyar, Kecamatan Balapulang dapat dilaksanakan dengan baik dengan peserta 150 siswa. Dilanjut kegiatan Talkshow remaja di GOR Tri Sanja dengan peserta 75 orang remaja dan audiens lain yaitu penonton dari kalangan remaja juga jumlah totalnya 100 orang. Kegiatan berikutnya tidak dapat dilanjutkan karena Pandemi Covid-19 ada larangan berkerumun dan pengumpulan masa sehingga praktis kegiatan berhenti.
Pada Bulan Juli 2020 Dinas P3AP2 dan KB bersama Forum Genre mengadakan rapat untuk melanjutkan kegiatan Keren Mobile yang terhenti karena Pandemi Covid-19. Akhirnya di sepakati kegiatan dilanjutkan dengan daring bersama Forum Genre Kabupaten Tegal dengan judul "Mentoring Collaboration" Dinas P3AP2 dan KB bersama Forum Genre memberi penyuluhan dan pemahaman materi kespro dan 9 substansi Genre lewat daring ( Google Meet ). Dengan peserta anggota PIK( Pusat Informasi Konseling) Remaja diseluruh wilayah Kabupaten Tegal yang secara rutin diadakan tiap hari Sabtu jam 19.00 sampai selesai selama 4 bulan dengan narasumber dari Dinas P3A P2 dan KB dan dari Forum Genre (Generasi Berencana ) yang bertujuan untuk meng inventarisasi permasalahan remaja dan terjadi dialog sehingga bisa diketahui kendala kendala dilapangan terkait pengembangan PIK Remaja.
Dilanjut kegiatan Deep Talking yaitu pendalaman materi 9 Substansi Genre(Generasi Berencana) selama 5 bulan pada pengurus PIK Remaja seluruh wilayah kabupaten Tegal. Nara sumber berasal Duta Genre kabupaten lain di wilayah Jateng. Bahkan ada Kabupaten/kota lain yang akan mengadopsi kegiatan ini. Kegiatan ini dilanjut dengan kegiatan Rangkaian Pemilihan Duta Genre Tk. Kab Tegal Tahun 2021 dari bulan Maret sampai dengan Mei 2021. Duta Genre terpilih melanjutkan kegiatan GOA( Genre On Action) sampai hari ini. Peserta GOA adalah siswa SMA/SMK secara bergilir dengan peserta dalam satu Action 30-40 siswa. Situasi yang belum memungkinkan karena Pandemi Covid-19 kegiatan ini akan terus dilaksanakan sebagai pengganti kegiatan off line yang tidak memungkinkan dilaksanakan. Dengan kegiatan ini diharapkan akan semakin banyak remaja yang terpapar pemahaman pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini, narkoba, HIV/ AIDS dan pentingnya persiapan Berkeluarga Bagi Remaja untuk menyongsong masa depannya. Manfaat inovasi antara lain sebagai upaya untuk :
(1)Menekan angka kehamilan remaja di wilayah kabupaten Tegal yang saat ini masih terbilang tinggi;
(2)Menekan angka pernikahan anak yang angkanya juga masih cukup tinggi.
(3)Menekan angka kematian ibu bayi melahirkan ( AKI - AKB ) karena salah satu penyebab ibu bayi meninggal karena melahirkan adalah pernikahan remaja;
(4)Meningkatkan pengetahuan remaja berkaiktan dengan 9 substansi program Genre, sehingga bisa mengarahkan perilaku remaja menjadi perilaku remaja sehat;
(5)Membentuk remaja menjadi remaja yang siap menyongsong bonus demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045.