MONITORING DAN EVALUASI
Di Post Oleh: Administrator Tanggal: 19/10/2022 Di Baca 286 kali

Pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2022 di Balai Desa Harjosari Kidul Kec. Adiwerna Kab.Tegal telah dilauncing dan diresmikan DASHAT ‘MAJU BERSAMA’ oleh Ibu Ir. Khofifah,MM selaku Kepala Dinas P3AP2 dan KB Kabupaten Tegal bersama perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Dalam kesempatan yang ini, Ibu Kepala Dinas menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kepala Desa Harjosari Kidul, Ketua dan Pengurus Pokja Kampung KB, Kader PPKBD, Kader Posyandu, Kader TPK, PKK, Bidan Desa, Petugas Gizi Puskesmas Pagiyanten, PLKB dan masyarakat Desa Harjosari Kidul yang telah bertekad dan bersama-sama dalam mengentaskan permasalahan stunting di desa ini melalui sebuah wadah yang bersifat sukarela dan gotong royong dengan maksud dan tujuan menyediakan menu makanan yang bergizi terutama bagi golongan yang beresiko stunting.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomer 72 Tahun 2021 tentang Strategi Percepatan Penurunan Stunting bertujuan sebagai berikut :

  1. Menurunkan prevalensi stunting
  2. Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga
  3. Menjamin pemenuhan asupan gizi
  4. Memperbaiki pola asuh
  5. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
  6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi

Poin nomer 3, menjamin pemenuhan asupan gizi artinya adanya ketersediaan asupan gizi seimbang di tingkat keluarga. Memenuhi kebutuhan gizi harian dengan asupan gizi seimbang sangatlah penting dilakukan agar tubuh tetap fit dan terhindar dari beragam penyakit. Asupan

Kebutuhan gizi setiap individu berbeda-beda, dipengaruhi oleh kelompok umur, jenis kelamin, aktifitas sehari-hari, dll

Salah satu contohnya pada kegiatan hari ini adalah DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung Keluarga Berkualitas dengan tujuan umumnya adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan local dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat Desa.

Tujuan Khusus sebagai berikut :

  1. Menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat, khususnya keluarga resiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki anak bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui dan calon pasangan usia subur/catin.
  2. Mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bergizi seimbang kepada keluarga risiko stunting
  3. Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya local
  4. Memberikan KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga beresiko stunting untuk pencegahan dan penanganan stunting dan penyiapan generasi emas
  5. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada kelompok usaha keluarga atau masyarakat untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai kearifan local
  6. Mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang berkelanjutan ditingkat local, dengan tetap memprioritaskan tujuan mendukung pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Bila kegiatan ini berlangsung terus menerus, berkesinambungan dan adanya peningkatan kualitas, maka akan ada output atau hasil yang di dapat, antara lain sebagai berikut :

  1. Terpenuhinya gizi pada masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting
  2. Diperolehnya pengetahuan dan ketrampilan penyediaan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya local bagi keluarga resiko stunting
  3. Meningkatnya kesejahteraan keluarga, baik melalui penyediaan gizi yang baik untuk keluarga maupun keterlibatan dalam kelompok usaha keluarga yang berkelanjutan.

Selain pemenuhan asupan gizi, kita juga harus memperhatikan juga tentang pola asuh , asih dan asah yang baik terhadap keluarga. Sebuah keluarga akan nyaman, tenang, damai dan sejahtera bila seluruh anggota keluarga memberikan kasih sayang. Hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dan janin dalam kandungan ibunya.

Sanitasi atau kebersihan di rumah juga harus dijaga, meliputi udara di dalam rumah, ventilasi yang cukup, lantai yang bersih, dinding yang tidak lembab dan berjamur dan air minum yang sehat. Jangan dianggap sepele. Lingkungan rumah yang bersih dan sehat akan mempengaruhi kesehatan penghuninya terutama kelompok yang rawan penyakit, diantaranya balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia. Kalo balita dan ibu hamil sering sakit otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.Beliau juga berharap Desa Harjosari Kidul, Kec.Adiwerna , kedepan menjadi bagian dari desa percontohan dalam mengatasi stunting di Kabupaten Tegal. Semua elemen desa, baik dari Pemerintah Desa yang dipimpin seorang ibu kades, Kader Posyandu,TPK,PKK,PPKBD dan Pokja KB bersinergi, bahu membahu untuk terbentuknya Dashat ini, disertai pendampingan terus menerus oleh Bidan Desa, PLKB maupun Petugas Gizi Puskesmas akan mempercepat arah tujuan bersama dan mempunyai outcome, yaitu, ibu hamil, ibu menyusui balita-balita di desa tersebut menjadi sehat dan kuat karena terjamin asupan gizinya.

Top